- May 14, 2025
Pulau Kunti, Surga Misterius di Geopark Ciletuh yang Kini Jadi Cagar Alam Terlarang

Pulau Kunti selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi tersembunyi di Geopark Ciletuh, Sukabumi. Keindahan alam yang eksotis berpadu dengan kisah mistis membuat pulau ini jadi magnet bagi wisatawan lokal hingga mancanegara. Namun sejak awal tahun 2024, Pulau ini resmi ditutup untuk umum dan ditetapkan sebagai kawasan cagar alam Sukabumi yang tidak lagi bisa dikunjungi sembarangan.
Misteri di Balik Nama Pulau Kunti
Bagi masyarakat sekitar, nama Pulau Kunti bukan sekadar nama biasa. Pulau ini disebut-sebut mengeluarkan suara menyeramkan mirip tawa kuntilanak, terutama saat ombak sedang tinggi dan menghantam bebatuan lava di sekitarnya. Suara ini dipercaya berasal dari resonansi alami antara gelombang laut dan formasi batuan pulau, namun nuansa mistis tetap melekat kuat.
Tak heran jika kisah seram dan aura misterius menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi wisata Pulau ini. Bahkan, di pulau ini terdapat sebuah gua yang dikenal dengan sebutan Gua Kunti, konon dipercaya bisa mempercepat pertemuan jodoh bagi siapa pun yang datang berdoa di dalamnya.
Keindahan Geologi di Geopark Ciletuh
Pulau Kunti merupakan bagian dari Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), salah satu kawasan geowisata berkelas dunia di Jawa Barat. Dari sisi geologi, Pulau Kunti terbentuk dari endapan lava purba yang telah mengalami pelapukan dan abrasi selama ribuan tahun.
Batuan konglomerat, pasir, serta sedimen lumpur membentuk lanskap dramatis yang eksotis. Tak hanya memanjakan mata, formasi geologi ini juga menjadi objek penting bagi para peneliti dan pecinta geowisata.
Baca juga: Met Gala 2025: Ketika Mode Jadi Ruang Perlawanan Kulit Hitam
Pulau Kunti Kini Jadi Cagar Alam Sukabumi
Keputusan penutupan Pulau Kunti diambil melalui rapat koordinasi yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cikepuh, Pemkab Sukabumi, dan pengelola Geopark Ciletuh. Alasan utama penutupan adalah karena status pulau ini berada dalam wilayah Cagar Alam Cibanteng, sehingga perlu perlindungan ekstra dari aktivitas wisata yang berpotensi merusak ekosistem.
Langkah ini juga diambil untuk menjaga kelestarian alam, habitat satwa liar, serta menjaga nilai ilmiah kawasan agar tetap utuh untuk generasi mendatang. Selain Pulau Kunti, Pantai Pasir Putih di wilayah yang sama juga mengalami pembatasan akses serupa. Untuk informasi lebih mendalam, Anda bisa membaca ulasan lengkapnya melalui artikel ini Mengenal Pulau Kunti yang Kini Tak Bisa Dikunjungi
Wisatawan Masih Bisa Menikmati dari Jauh
Meski akses langsung ke Pulau Kunti kini ditutup, wisatawan tetap bisa melihatnya dari atas kapal saat berlayar di sekitar Geopark Ciletuh. Pemandangan pulau dari kejauhan tetap memukau, terutama saat matahari terbenam menyinari garis pantai dan gugusan batuan di pulau ini.
Bagi yang ingin meneliti atau melakukan dokumentasi ilmiah, kunjungan ke Pulau Kunti masih diperbolehkan dengan izin khusus dari pihak terkait, seperti BKSDA atau pengelola geopark.
Penutupan Pulau Kunti
Penutupan Pulau ini memberikan pesan kuat bahwa pelestarian alam tidak boleh dikompromikan, sekalipun harus mengorbankan potensi ekonomi dari sektor pariwisata. Keberadaan cagar alam Sukabumi seperti Pulau Kunti menjadi aset penting yang harus dijaga bersama.
Dalam jangka panjang, langkah konservatif ini justru memperkuat daya tarik kawasan Geopark Ciletuh sebagai contoh sukses harmonisasi antara alam, budaya, dan pendidikan.