- February 5, 2025
Lebih Modern, PLTU Jawa 9 dan 10 Jadi Langkah Strategis Kurangi Dampak Polusi dan Lindungi Kesehatan

Jakarta – Keputusan untuk tetap mengoperasikan PLTU hingga 2034 menjadi perhatian utama bagi pegiat lingkungan dan masyarakat. Salah satu tantangan terbesar adalah dampak polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran batu bara, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit pernapasan dan gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, penerapan teknologi Ultra Super Critical (USC) dan Selective Catalytic Reduction (SCR) di PLTU menjadi sangat krusial dalam mengurangi dampak negatif tersebut, seperti yang sudah diterapkan di PLTU Jawa 9&10 di Cilegon, Banten.
Teknologi USC meningkatkan efisiensi pembakaran batu bara sehingga mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂), sementara SCR mampu mengurangi nitrogen oksida (NOx) yang menjadi penyebab utama polusi udara. Menurut penelitian, PLTU yang menggunakan teknologi modern ini bisa menekan emisi hingga 50% dibandingkan pembangkit konvensional.
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menekankan bahwa selain efisiensi energi, faktor kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam pengelolaan PLTU. “Polusi dari PLTU tua masih menjadi masalah utama di beberapa kota besar. Dengan teknologi yang lebih bersih, kita bisa menekan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat,” katanya.
Dengan implementasi teknologi ini secara luas, diharapkan kualitas udara di sekitar area industri dapat meningkat, mengurangi risiko kesehatan bagi masyarakat, serta mendukung transisi energi bersih yang lebih berkelanjutan.